Senin, 22 September 2014

AKTIVIS INDONESIA DALAM JERAT IDEALISME PRAGMATIS

"Sebuah Reflektif Kritis
Terhadap Pergerakan Idealisme Aktivis Pemuda Indonesia Kekinian"

(Ardon Etus Nauw)


Berikanlah aku sepuluh pemuda maka aku akan mengguncang dunia, Ir. Soekarno. Pemuda, pembangunan, dan masa depan adalah sebuah entitas yang tidak bisa terpisahkan. Perjalanan peradaban suatu bangsa di dunia ini sangat ditentukan oleh keberadaan pamuda yang selalu hadir dalam mengisi dan melanjutkan setiap visi dan cita-cita kehidupan setiap bangsa tersebut.

Pemuda yang dimaksud adalah mereka yang memiliki semangat besar dan bersikap kritis terhadap upaya penyelesaian berbagai problematika yang menyelimuti situasi dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukan mereka yang dikatakan muda tetapi dalam kehidupannya sehari-hari tidak mencerminkan gaya hidup yang selalu proaktif dalam memecahkan berbagai problematika kehidupan berbangsa dan bernegara.


REFLEKSI MASA LALU

Sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia 1945 adalah sejarah yang perjuangannya juga melibatkan peran pemuda Indonesia. Selanjutnya semangat pergerakan pemuda Indonesia tidak sekedar berakhir disaat bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan, berbagai gerakan revolusi dan reformasi tetap dikumandangkan secara berkelanjutan sebagai upaya pengawalan terhadap berbagai kebijakan pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh penyelenggara negara dengan maksud tetap menjalankan amanat pembangunan nasional sesuai amanat UUD 1945 yaitu terwujudnya seluruh kehidupan bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

Untuk itu tak bisa terbantahkan lagi bahwa pemuda Indonesia adalah bagian dari perjalanan perubahan peradaban bangsa Indonesia itu sendiri. Bahwa keberadaan pemuda Indonesia tetap diharapkan ikut terlibat proaktif untuk menjawab segala problematika kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berbagai dimensi melalui setiap masa secara berkelanjutan.

Seiring dengan perkembangan kehidupan pemuda Indonesia dari masa pergerakan kemerdekaan hingga masa kekinian (reformasi), dapat dicermati bahwa edealisme pergerakan perubahan yang diusung oleh mereka telah menciptakan kultur pergerakan idealisme yang cukup berbeda. Aktivis pemuda pergerakan kemerdekaan, masa pemerintahan orde lama, dan masa pemerintahan orde baru mempunyai pergerakan idealisme sangat jelas, diantaranya seperti pada masa pergerakan kemerdekaan aktivis pemudalah yang mengawal para tokoh-tokoh gaek seperti Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sehingga mencapai proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada masa pemerintahan Orde Lama, aktivis pemudalah yang bersama rakyat melakukan restorasi besar-besaran untuk mempertahan eksistensi bangsa dan negara karena pada saat terjadi kasus G30 September 1967 yang menewaskan 7 (Tujuh) Jenderal Besar dan Kudeta Militer terhadap kekuasaan Soekarno karena dianggap tidak mampu mengendalikan persoalan bangsa yang terjadi pada saat itu. Pada masa pemerintahan orde baru, aktivis pemudalah yang bangkit bersama rakyat pada tahun 1998 menentang Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) yang dilakukan oleh Presiden Soeharto bersama kroni-kroninya sehingga mereka berhasil mengkudeta kekuasaan Soeharto dan berhasil menciptakan reformasi total terhadap sistem pemerintahan Indonesia. Sedangkan aktivis pemuda masa kekinian (reformasi) dapat dicermati bahwa pada kenyataan setelah masa reformasi 1998, keberadaan mereka seolah-olah diliputi segala kenikmatan.

MEMBUKA TABIR KEKINIAN

Kehidupan sebagai kelompok penikmat adalah cita-cita yang hendak selalu diusung oleh mereka (aktivis era reformasi), orientasi idealisme mereka hanya sebatas slogan kosong yang tak jelas perjuangannya. Kecenderungan lainnya yang susah dipahami adalah orientasi mereka untuk memperjuangkan segala problematika yang bersifat pragmatis, artinya bahwa idealisme yang mereka usung hanya berorientasi kepentingan politik praktis.

Segala idealisme yang dihasilkan adalah produk unggulan yang siap dipasarkan keranah politik. Kepentingan rakyat adalah "instrumen pelaris" yang dapat mengantarkan mereka menembus target politik praktis dan bergabung bersama jaringan politik penguasa. Ranah pergerakan idealisme aktivis pemuda kekiaan bisa dikatakan sangat memprihatinkan. Aktivis pemuda kekinian yang meyakinkan diri bahwa mereka adalah pejuang sejati kepentingan rakyat Indonesia sudah tidak bisa diandalkan lagi. Jika idealisme aktivis pemuda kakinian tidak pernah dirubah, apakah kedepan ada generasi Indonesia yang siap bertanggungjawab mempertahankan eksistensi dan ataupun mengusung agenda pembangunan kehidupan bangsa dan negara Indonesia ? Pastinya harus ada kesadaran dari aktivis pemuda untuk merubah total karakter mereka yang lemah, merubah pola pemahaman "mind set" intelektual mereka, dan juga mereka harus bersedia bersikap serius dalam menegakkan dan menyelesaikan segala problematika yang dihadapi bangsa dan negara.

Idealisme pragmatis adalah idealisme gadungan, idealisme sontoloyo yang tanpa disadari merupakan idealisme rakitan hasil kombinasi antara upaya bangsa lain untuk merusak karakter generasi Indonesia serta upaya elit politik kekuasaan bangsa kita sendiri yang dengan kemunafikan mereka melihat motif karakter aktivis pemuda kita yang lemah karena benturan peradaban makanya mereka selalu menghalalkan berbagai cara untuk melumpuhkan idealisme aktivis pemuda supaya agenda besar yang diusung oleh mereka jangan digerogoti oleh aktivis pemuda seperti kekuasaan-kekuasaan mereka yang pernah diruntuhkan oleh hegemoni pergerakan aktivis pemuda pada tahun-tahun sebelumnya.

MENAPAKI MASA DEPAN

Untuk aktivis pemuda dan seluruh generasi muda Indonesia adalah bahwa untuk membawa Indonesia menjadi bangsa dan negara yang besar semuannya ditentukan oleh keputusan Anda hari ini. Rubahlah pola pemahaman "mind set" Anda, rubahlah karakter Anda. Jangan biarkan idealisme sejati Anda meredup dan hilang. Rakyat, bangsa dan negara membutuhkan idealisme Anda, membutuhkan pergerakan perjuangan Anda, membutuhkan pertanggungjawaban Anda. Karena diatas pundakmulah masa depan Indonesia diletakan. Semoga !!!

Penulis Adalah Aktivis Pemuda Papua-Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar